MAKALAH ANFISMAN SISTEM PENCERNAAN
MAKALAH ANFISMAN
SISTEM PENCERNAAN
Sebagai
Salah Satu Tugas makalah ANFISMAN yang Dibina Oleh
Dosen
|
:
|
Elga Araina,S.Si. , M.Pd
|
Oleh:
KELOMPOK : II (Dua)
|
||
SAID MUHAMMAD AKBAR
|
ACD 115 079
|
|
DITO DWI SUMARSONO
|
ACD 115 038
|
|
MUHAMMAD FAISAL
|
ACD 115 072
|
|
Kelas
|
A
|
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS ILMU KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
|
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana
mestinya. Makalah ini disusun sebagai salah tugas mata kuliah Anisman.
Penyusunan dan penulisan makalah tidak lepas dari bantuan dan dukungan
berbagai pihak dalam bentuk bantuan dan bimbingan. Olehnya itu pada kesempatan
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Ibu Elga Araina,S.Si. ,
M.Pd sebagai dosen pengampu mata
kuliah Anfisman yang telah banyak memberikan curahan ilmu, petunjuk,
pengarahan, bimbingan, saran, kritikan dan motivasi selama ini.
Semoga segala bantuan, petunjuk, dorongan dan bimbingan yang telah
diberikan mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk almamater khususnya Program Studi
Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Palangka Raya dan para
pembaca.
Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini selanjutnya.
Palangkaraya,
September 2018
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Fisiologi
adalah mempelajari fungsi atau kerja tubuh manusia dalam keadaan normal. Tubuh
terbentuk atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya
yang khusus untuk dilaksanankan. Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri
dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar,
rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sesuai dengan
tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk mencernasemua makanan yang masuk
ke tubuh.
B. Rumusan
Masalah
Dari latarbelakang di
atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa pengertian dari sistem pencernaan?
2. Apa fungsi sistem pencernaan?
3. Bagaimana gambaran garis besar dari saluran
pencernaan?
4. Apa saja organ-organ yang terdapat dalam system
pencernaan?
C. Tujuan
Penulisan
Dari
rumusan masalah di atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
mengetahui:
1. Pengertian dari sistem pencernaan.
2. Apa fungsi sistem pencernaan.
3. Gambaran garis besar dari saluran pencernaan.
4. Organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan.
D. Manfaat
Penulisan
Manfaat dari makalah
ini adalah:
1. Bagi siswa, hasil
penulisan makalah ini dapat berfungsi sebagai pengetahuan yang bisa
dijadikan pedoman dalam memahami tentang pencernaan manusia.
2. Bagi masyarakat,
hasil penulisan makalah ini dapat memberi pengetahuan tentang pencernaan
makanan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem perncernaan adalah sistem
yang berfungsi untuk melakukan proses makanan sehingga dapat diserap dan
digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. System
pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular
panjang yang memrentang dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris,
seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran
pencernaan yang terletak di bawah area diafragma disebut saluran
grastrointestinal.Sedangkan pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri
adalah mempelajari fungsi atau kerja system pencernaan dalam keadaannormal
B. Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari sistem ini
adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient
yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik
dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan
penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian
bercampur dengan saliva sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah
gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan
melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis
kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat
berlangsung.
5. Absorpsi adalah
penggerakan produk akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam
sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi)
adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam
bentuk feses dari saluran pencernaan.
C. Saluran
Pencernaan
Dinding saluran terusun
dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia.
a. Mukosa (membrane mukosa) tersusun dari tiga
lapisan.
1) Epithelium yang melapisi
berfungsi untuk perlindungan, sekresi, dan absorpsi. Di bagian ujung oral dan
anal saluran, lapisannya tersusun dari dari epithelium skuamosa bertingkat
tidak terkeranisasi untuk perlinndungan. Lapisan ini terdiri dari epithelium
kolumnar simple dengan sel goblet di area tersebut yang dikhususkan untuk
sekresi dan absorpsi.
2) Lamina propria adalah
jaringan ikat areolar yang menopang epithelium. Lamina ini mengandung pembuluh
darah, limfatik, nodular limfe, dan bebrapa jenis lainnya.
3) Muskularis mukosa terdiri
dari lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan otot polos longitudinal
luar.
b. Submukosa terdiri dari
jaringan ikat areolar yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limfatik,
beberapa kelenjar submukosal, dan pleksus serabut saraf, serta sel-sel ganglion
yang disebut pleksus meissner (pleksus submukosal). Submukosa mengikat mukosa
ke muskularis eksterna.
c. Muskularis eksterna terdiri dari dua lapisan
otot, satu lapisan sirkular dalam dan satu lapisan longitudinal luar.
Konstraksi lapisan sirkular mengkonstriksi lumen saluran dan kontraksi lapisan
longitudinal memperpendek dan memperlebar lumen saluran. Konstraksi ini
mengakibatkan gelombang peristalsis yang meenggerakkan isi saluran kea rah
depan.
1). Muskularis eksterna terdiri
dari otot rangka di mulut, faring, dan esophagus attas, serta otot polos pada
saluran selanjutnya.
2) Pleksus auerbach (pleksus
mienterik) yang terdiri dari serabut saraf dan ganglion parasimpatis, terletak
diantara lapisan otot sirkular ddalam longitudinal luar.
d. Serosa(adventisia),
lapisan keempat dan paling luar yang disebut juga peritoneum viseral.
Lapisan ini terdiri dari membrane serosa jaringan ikat renggang yang dilapisi
epithelium skuamosa simple. Di bawah area diafragma dan dalam lokasi tempat
epithelium skuamosa dan menghilang dan jaringan ikat bersatu dengan jaringan
ikat di sekitarna area tersebut disebut sebagai adventisia.
Peritoneum, mesenterium,
dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam tubuh.
a. Peritoneum parietal melapisi rongga abdominopelvis.
b. Peritoneum viseral
membungkus organ dan terhubungkan ke peritoneum parietal oleh berbagai lipatan.
c. Rongga peritoneal adalah
ruang potensial antara visceral dan peritoneum parietal.
d. Mesenterium dan
omentum adalah lipatan jaringan peritoneal berlapis ganda yang merefleks balik
dari peritoneum visceral. Lipatan ini berfungsi untuk mengikat organ-organ
abdominal satu sama lain dan melabuhkannya ke dinding abdominal belakang.
Pembuluh darah limfatik, dan saraf terletak dalam lipatan peritoneal.
1. Omentum besar adalah lipatan
ganda berukuran besar yang melekat pada duodenum, lambung dan usus besar.
Lipatan ini tergantung seperrti celemek di atas usus.
2. Omentum kecil menopang lambung dan duodenum
sehingga terpisah dari hati.
3. Mesokolon
melekatnya kolon ke dinding abdominal belakang.
4. Ligamen falsimoris
melekatkan hati ke dinding abdominal depan dan difragma.
e. Organ yang tidak terbungkus peritoneum, tetapi
hanya tertutup olehnya disebut retroperitoneal (di belakang peritoneum). Yang
termasuk retroperitoneal antara lain; pankreas, duodenum, ginjal, rectum,
kandung kemih, dan beberapa organ reproduksi perempuan
D. Organ-Organ Sistem Pencernaan
1. Rongga
Mulut
Makanan masuk kedalam tubuh
melalui mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi, lidah, dan air ludah (air
liur).Ketiga komponen itu berperan untuk mencerna makanan di dalam mulut. Gigi
dan lidah mencerna makanan secaram ekanis.Air ludah mencerna makanan secara
kimiawi. Pencernaan secaramekanis merupakan pencernaan makanan dengan cara
dikunyah oleh gigi dan dibantu lidah. Sementaraitu, pencernaan kimiawi
merupakan pencernaan makanan yang dilakukan oleh enzim. Mulut merupakan saluran
pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, dilengkapi alat pencernaan dan
kelenjar pencernaan untuk membantu pencernaan makanan. PadaMulut terdapat:
a. Gigi
Memiliki fungsi
memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang
kecil-kecil. Gigi berfungsi menghancurkan makanan yang masuk dalam rongga
mulut. Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi dibedakan menjad itiga. Ketiga
gigi tersebut yaitu gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham.
b.
Lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi
seperti mengatur letak makanan saat dikunyah, membantu menelan makanan, dan
mengecap rasa makanan. Lidah peka terhadap panas, dingin, dan adanya
tekanan.Lidah dapat mengecap makanan karena pada permukaannya terdapat
bintil-bintil lidah.Pada bintil-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Setiap
permukaan lidah memiliki fungsi kepekaan rasa yang berbeda. Rasa pahit terasa
di bagian pangkal lidah, rasa manis terasa di bagian ujung lidah, rasa asam
terasa di bagian tepi kiri dan kanan lidah, dan rasa asin terasa di bagian
ujung dan dalam lidah.
c. KelenjarLudah
Saat makanan dikunyah dalam
mulut, makanan dibasahi oleh air liur. Makanan menjadi licin dan mudah
ditelan.Selain itu, air liur mengandung enzim ptyalin atau amilase. Enzimini
berfungsi untuk mencerna zat tepung (amilum) secara kimiawi menjadi zat gula.
Itulah sebabnya, saat mengunyah nasi dalam waktu lama kita akan merasakan
manis. Pencernaan seperti ini merupakan contoh pencernaan kimiawi. Perhatikan
gambar berikut ini
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga
mulut, yaitu kelenjar Parotis, kelenjar Subman dibularis, dan kelenjar
sublingualis. Ketiga kelenjar ludah tersebut menghasilkan ludah setiap harinya
sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia adalah : air,
mucus, enzim amilase, zat anti bakteri, dll. Fungsi ludah adalah melumasi
rongga mulut serta mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
d. Esofagus
(Kerongkongan)
Merupakan saluran yang
menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran esophagus
setelah mulut terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapatklep,
yaituepiglotis yang mengatu rmakanan agar tidak masuk ketrakea (tenggorokan).
Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan kelambung. Agar makanan dapat
berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltic sehingga makanan
dapat berjalan menuju lambung.
Di pangkal leher terdapat dua
saluran, yaitu batang tenggorokan dan kerongkongan. Batang tenggorokan
merupakan saluran pernapasan, sedangkan kerongkongan merupakan saluran
penghubung antara rongga mulut dan lambung. Kedua saluran ini dipisahkan oleh
sebuah katup. Katupakan menutup ketika sedang makan, dan akan terbuka ketika
sedang bernapas. Itu sebabnya dianjurkan untuk tidak berbicara ketika sedang
makan sebab dapat menimbulkan tersedak. Panjang kerongkongan kira-kira 20 cm.
Kerongkongan terdiri atas otot yang lentur.Makanan yang berada di dalam
kerongkongan akan didorong oleh dinding kerongkongan menuju lambung. Gerakan
seperti ini disebut gerak peristaltik. Gerak peristaltic dilakukan oleh otot
dinding kerongkongan.
2. Rongga Oral,
Faring Dan Esofagus
a. Rongga
oral
Rongga oral adalah jalan masuk
menuju system pencernaan dan berisi organ asesoris yangberfungsi dalam proses
awal pencernaan. Rongga vestibulum (bukal) yang terletak di antara gigi, dan
bibir dan pipi sebagai batas luarnya. Rongga oral utama dibatasi gigi dan gusi
di bagian depan, palatum lunak dan keras di bagian atas, lidah dibagian bawah,
dan orofaring di bagian belakang.
b. Faring
Faring atau tekak terletak di
belakang hidung, mulut, dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran yang
berbentuk kerucut dari bahan membrane berotot (muskulo membranosa) dengan
bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkorak sampai
diketinggian vertebra servikal keenam, yaitu ketinggin tulang rawan krikoid,
tempat faring bersambung dengan usofagus. Dalam faring ini terjadi proses
menelan (deglutisi) menggerakkan makanan dari faring menuju esofagus.
c. Esofagus(kerongkongan)
Esophagus adalah tuba muscular,
panjangnya sekitar 25 cm dan berdiameter 2,54 cm. esofagus berawal pada area
laringofaring, melewati difragma dan hiatus esophagus (lubang) pada area
sekitar vertebra toraks kesepuluh, dan membuka kearah lambung.
Fungsi esophagus menggerakkan makanan dari faring ke
lambung melalui gerak peristalsis. Mukosa esophagus memproduksi sejumlah besar
mukus untuk melumasi dan melindungi esofagus.
3. Lambung
Regia-regia lambung terdiri dari
bagian jantung, fundus, badan organ, dan bagian pilorus. Makanan masuk ke dalam
lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa
membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali
isi lambung ke dalam kerongkongan.
a. Bagian jantung lambung adalah
area di sekitar pertemuan esophagus dan lambung.
b. Fundus adalah bagian yang menonjol ke
sisi kiri atas mulut esophagus.
c. Badan lambung adalah bagian
yang terilatasi di bawah fundus, yang membentuk dua pertiga bagian lambung.
Tepi meial badan lambung yang konkaf disebut kurvatur kecil: tepi lateral badan
lambung yang konveks disebut kurvatur besar.
d. Bagian pylorus lambung
menyempit di ujung bawah lambung dan membuka ke duodenum. Antrum pylorus
mengarah ke mulut pylorus yang dikelilingi sfinger pylorus muscular tebal.
Lambung berfungsi diantaranya dalah sebagai gudang
makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan
enzim-enzim, memproduksi kimus dan mucus, factor intrinsic (menghasilkan
vitamin B12), disgesti protein, dan absorpsi.
4. Usus
Halus
Gambaran umum mengenai usus halus
adalah tuba terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai ke katup
ileosekal, tempatnya menyatu dengan usus besar. Diameter usus halus kurang
lebih 2,5 cm dan panjangnya 3-5 m. Secara umum proses pencernaan dalam tubuh
adalah dimulaidari lambung melepaskan makanan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum), yang merupakan bagian pertama dari usus halus.
Makanan masuk ke dalam duodenum
melalui sfingter pilorus dalam jumlah yang bisa di cerna oleh usus halus. Jika
penuh, duodenum akan megirimkan sinyal kepada lambung untuk berhenti
mengalirkan makanan. Dinding usus kaya akan pembuluh darah yang mengangkut
zat-zat yang diserap ke hati melalui vena porta. Dinding usus melepaskan lendir
(yang melumasi isi usus) dan air (yang membantu melarutkan pecahan-pecahan
makanan yang dicerna). Dinding usus juga melepaskan sejumlah kecil enzim yang
mencerna protein, gula dan lemak.
Fungsi usus halus adalah
diantaranya secara selektif mengabsorpsi produk digesti, usus halus juga
mengakhiri proses pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan lambung. Proses
ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pancreas serta dibantu empedu dalam
hati.
5. Pankreas
Pankraes
merupakan suatu organ yang terdiri dari 2 jaringan dasar :
· Asini,
menghasilkan enzim-enzim pencernaan
· Pulau pankreas, menghasilkan
hormon. Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan
hormon ke dalam darah. Enzim yang dilepaskan oleh pankreas akan mencerna
protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif.
Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas
juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, yang berfungsi melindungi
duodenum dengan cara menetralkan asam lambung
6. Hati
Hati merupakan sebuah organ yang
besar dan memiliki berbagai fungsi, beberapa diantaranya berhubungan dengan
pencernaan. Zat-zat gizi dari makanan diserap ke dalam dinding usus yang kaya
akan pembuluh darah yang kecil-kecil (kapiler). Kapiler ini mengalirkan darah
ke dalam vena yang bergabung dengan vena yang lebih besar dan pada akhirnya
masuk ke dalam hati sebagai vena porta. Vena porta terbagi menjadi
pembuluh-pembuluh kecil di dalam hati, dimana darah yang masuk diolah. Hati
melakukan proses tersebut dengan kecepatan tinggi, setelah darah diperkaya
dengan zat-zat gizi, darah dialirkan ke dalam sirkulasi umum.
7. Kandung empedu
Empedu memiliki 2 fungsi penting :
Membantu pencernaan dan
penyerapan lemak Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh,
terutama haemoglobin (Hb) yang berasal daripenghancuran sel darah merah dan
kelebihan kolesterol
8. Usus
Besar
Begitu materi dalam saluran
pencernaan masuk ke usus besar, sebagian nutrient telah dicerna dan di absorpsi
dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna. Usus besar tidak memiliki
vili, plicae cilculares (lipatan sirkular) dan diameternya lebih lebar,
panjantnya lebih pendek, dan daya renggangnya lebih besar disbandingkan usus
halus. Usus besar terdiri dari sekum (kantong tertutup yang menggantung di
bawah area katup ileosekal), kolon (kolon asenden, kolon tranversa, kolon
desenden), rectum (bagian saluran dengan panjang 12-13cm, yang berakhir pada
saluran anal dan membuka ke eksterior di anus.
Usus besar berfungsi diantaranya adalah:
1. Usus besar mengabsorpsi 80%
sampai 90% air dan elektrolit dari kimus yang tersisa danmengubah kimus dari
cairan menjadi massa semi padat.
2. Usus besar hanya memproduksi
mucus. Sekresinya tidak mengandung enzim atau hormonepencernaan.
3. Sejumlah bakteri dalam kolon
mampu mencerna sejumlah kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrient
bagi tubuh dalam setiap hari. Bakteri juga memproduksi vitamin (K, riboflavin,
dan tiamin) dan berbagai gas.
4. Usus besar juga mengekskresi sisa dalam bentuk
feses.
9. Rektum dan Anus
9. Rektum dan Anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang
berawal dari ujung usus besar (setelah kolon sigmoid) dan berakhir di anus.
Biasanya rektum ini kosong karena tinja disimpan di tempat yang lebih tinggi,
yaitu pada kolon desendens. Jika kolon desendens penuh dan tinja masuk ke dalam
rektum, maka timbul keinginan untuk buang air besar (BAB). Orang dewasa dan
anak yang lebih tua bisa menahan keinginan ini, tetapi bayi dan anak yang lebih
muda mengalami kekurangan dalam pengendalian otot yang penting untuk menunda
BAB.
Anus merupakan lubang di ujung
saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus
terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lannya dari usus. Suatu
cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A. Simpulan
Dari
pembahasan dalam bab 2 makalah ini, maka kesimpulan dari makalah ini yaitu:
Pengertian
dari sistem perncernaan adalah sistem yang berfungsi untuk melakukan proses makanan
sehingga dapat diserap dan digunakan oleh sel-sel tubuh secara fisika maupun
secara kimia.
Pengertian
dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau kerja
system pencernaan dalam keadaan normal.
Fungsi
utama dari sistem pencernaan ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan
elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
Pencernaan
berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
ingesti adalah
masuknya makanan ke dalam mulut, pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan
secara mekanik oleh gigi.
Makanan kemudian bercampur dengan
saliva sebelum ditelan (menelan), peristalsis adalah gelombang kontraksi otot
polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan,
digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung, absorpsi adalah penggerakan produk
akhir penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan
limfatik sehingga dapat digunakan oleh tubuh, egesti (defekasi) adalah proses
eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses
dari saluran pencernaan.
Gambaran Besar
Saluran Pencernaan adalah terdiri dari :
dinding saluran
terusun dari 4 lapisan jaringan dasar dari lumen (rongga sentral) ke arah luar.
Komponen lapisan pada setiap regia berfariasi sesuai fungsi regia, Peritoneum,
mesenterium, dan omentum abdominopelvis adalah membrane erosa terlebar dalam
tubuh. Organ-organ system pencernaan adalah Rongga Oral, Faring Dan Esofagus,
lambung, usus halus, pancreas, hati, kandung empedu, usus besar, rectum dan
anus.
B. Saran
Diharpkan
kepada para dan pelaku yang bekerja di bidang kesehatan untuk benar-benar
memahami tentanf fisiologi pencernaan pada manusia.Agar nantinya tidak
terjadikesalahan dalam hal penyimpulan asumsi terhadap yang keluhan pasien yang
bermasalah dengan sistem pencernaan.
DAFTAR
PUSTAKA
Almatsier, sunita.2001. Prinsip
Dasar Ilmu Giz. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Green,J.H.2002. Pengantar
Fisiologi Tubuh Manusi. Jakarta: Bina Rupa Aksara,
Irianto, Kus.2005. Struktur
dan Fungsi Tubuh Manusia. Bandung : Yrama Widya,
Simbolon, Hubu.1992. Biologi.
Jakarta : Erlangga,
Watson, Roger.2002. Anatomi
dan Fisiologi. Jakarta : EGC.
Makalah apa ini tidak jelas
ReplyDeleteterima kasih atas kunjungannya ;)
Delete