Pengertian Prinsip Keprasahajaan Hidup dalam Pramuka
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap Pramuka harus di didik kesederhanaan sikap dan kesederhanaan hidup, dengan maksud supaya mereka sanggup dan mampu menghadapi segala macam hidup. Keprasahajaan hidup adalah hidup sederhana dan wajar. Kesadaran hidup atau hidup sederhana yang dilaksanakan dalam pendidikan kepramukaan itu adalah cara-cara hidup yang berunsurkan pandai menyesuaikan diri dengan lingkungan, tidak boros, tidak berlebih-lebihan serta tinggi rasa kesetiakawanan sosialnya. Sebagai suatu oraganisiasi pendidikan tentu saja Gerakan Pramuka mempunyai landasan dsan arahan pendidikan. Semua landasan dan prinsip pendidikan itu termuat dalam apa yang disebut dengan PDMPK, yaitu Prinsip Dasar metodik pendidikan Kepramukaan. Boleh dikatakan PDMPK adalah sebuah Kitaq Standar yang harus dijadikan acuan dalam pendidikan kepramukaan. Berdasarkan pemaparan diatas, kami merasa tertarik untuk mempelajari prinsip-prinsip kehidupan pramuka dalam bentuk makalah yang berjudul “ Prinsip Keprasahajaan Hidup dalam Pramuka”. Agar para pemuda-pemudi bisa menerapkan prinsip hidup kepramukaan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah yang dapat penulis rumuskan adalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud prinsip keprasahajaan hidup dalam pramuka ?
2. Bagaimana prinsip keprasahajaan hidup dalam gerakan pramuka?
3. Bagaimana Prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan?
3.3 Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka tujuan dari penulisan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu keprasahajaan hidup dalam pramuka
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip yang ada di kehidupan kepramukaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Prinsip Keprasahajaan Hidup dalam Pramuka
Prinsip keprasahajaan hidup dalam pramuka adalah prinsip hidup seorang anggota pramuka untuk hidup dengan sederhana dan wajar serta sikap mental seseorang untuk menggunakan harta bendanya secara ofisien dan sesuai fungsi sosialnya.Dengan prinsip ini pemuda-pemudi dapat memperoleh kesemptan dan kemungkinan yang luas untuk mengglembeng diri. Sehingga sanggup dan dapat hidup dalam keadaan bagaimanapun juga. Prinsip-prinsip keprasahajaan hidup dapat mengembangkan kesehatan jasmani dan rohani serta menjauhkan dari hal-hal yang mungkin menimbulkan sikap yang tidak baik. Prinsip keprasahajaan hidup dapat membentuk watak dan kepribadian luhur.
2.2 Prinsip Keprasahajaan Hidup dalam Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia melakukan usaha-usaha yang dilaksanakan dengan mempergunakan sistim among dan atas prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan. Salah satu dasar metodik pendidikan itu adalah keprasahajaan hidup, maka diharapkan kepada para Pramuka harus dididik kesederhanaan sikap dan kesederhanaan hidup dengan maksud supaya merekan sanggup dan mampu menghadapi segala macam keadaan hidup.Berdasarkan metodik pendidikan kepramukaan itu adalah cara-cara hidup berunsurkan pamdai menyesuaikan diri dengan lingkunganny, tidak boros, tidak berlebih-lebihan serta tinggi rasa kesetiaan. Berpangkal tolak dari pengertian tersebut maka hakekat dari prinsip keprasahajaan hidup itu adalah hidup menurut kemampuan yang ada dan tidak berlebih-lebihan serta bukan hidup bergaya melarat.Tindakan tidak sewenang-wenang terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Dari uraian tersebut maka hakekat dari hidup sederhana ialah berusaha untuk mendapat hdup berbahagia sekalipun dalam penderitaan, sehingga terjaminlah pemeliharaan kesehatan jasmani dan rohani serta terjaminlah harkat dan martabat harga diri serta kedaulatan pribadi. Berusaha untuk menahan diri secara sukarela, tidak hidup boros dan memamerkan kemewahan disamping memupuk rasa kesetia kawanan sosial dan meningkatkan tenggang rasa pribadi.
2.3 Prinsip Dasar Metodik Pendidikan Kepramukaan
a. Prinsip Kesukarelaan
Prinsip ini bertujuan agar para Pramuka menjadi pengabdi masyarakat yang tulus hati, tanpa pamrih, bertanggung jawab dan mengerti mana yang kewajiban dan mana yang hak. Landasan amal yang ikhlas adalah memurnikan niat karena Allah. Ikhlas adalah merupakan buah dari tauhid yang sempurna kepada Allah.Yaitu mengesakan ibadah dan istianah (memohon pertolongan) kepada Allah.
b. Prinsip Kode Kehormatan
Kode kehormatan Gerakan Pramuka adalah norma dalam kehidupan dan penghidupan para anggota Pramuka yang merupakan tolak ukur dan standar tingkah laku seorang Pramuka Indonesia. Kode kehormatan ini dijadikan pegangan hidup setiap anggota gerakan Pramuka. Kode kehormatan terdiri dari janji atau satya dan ketentuan-ketentuan moral atau dharma. Dalam prinsip Kode Kehormatan ini kita hanya membahas satya penegak.
c. Prinsip Sistim Tanda Kecakapan
Tanda kecakapan diberikan setelah yang bersangkutan berusaha memperolehnya dengan minta diuji secara swakarsa dan swadaya, yang diatur sedemikian rupa oleh Pembina.Dalam Kepramukaan ada dua tanda kecakapan : Tanda Kecakapan Umum (TKU) dan Tanda Kecakapan Khusus (TKK). Tujuan diadakannya tanda kecakapan ini ialah disamping untuk merangsang peserta didik untuk lebih giat latihan dan belajar, juga sebagai penghargaan atas telah berhasilnya menempuh segala ujian dan berhasilnya dalam latihan. Penghargaan semacam ini sangatlah penting. Sebab setiap peserta didik merasa bahwa hasil karyanya dihargai, maka sebagai dorongan untuk lebih memajukan berkarya, sistim penghargaan inilah dipakai dalam kepramukaan
d. Sistim Beregu
Sistim beregu adalah sistim pendidikan kepramukaan yang membagi peserta didik kedalam satuan-satuan kecil yang terdiri dari 7-10 orang yang disebut barung (Siaga), regu (Penggalang) ,sangga (Penegak), dan reka (Pandega). Dan kumpulan dari satuan-satuan kecil ini disebut perindukan (Siaga), pasukan (Penggalang), ambalan (Penegak), dan racana pandega (Pandega).Tujuan sistim beregu ialah : Mengembangkan dan membina moral Pancasila, tanggung jawab, kemampuan berkelompok, demokrasi, mendidik supaya berlaku, percaya pada diri sendiri, menghormati orang lain, kegotongroyongan dan kerukunan, sikap hidup dalam masyarakat, kepemimpinan.
e. Prinsip Satuan Terpisah
Sistim satuan terpisah ialah memisahkan antara satuan Pramuka putri dengan satuan Pramuka putra, dan satuan putra dibina oleh pembina putra, dan satuan putri dibina oleh pembina putri. Kecuali Siaga putra dapat dibina oleh Pembina putri, dan Siaga putri dapat dibina oleh pembina putra. Jadi gugus depan putra terpisah dengan gugus depan putri, dan biasanya dengan nomor yang berurutan. Angka ganjil untuk putra dana angka genap untuk putri. Tujuan dari diterapkannya sistim ini adalah agar proses pendidikan Kepramukaan untuk masing-masing jenis, dapat lebih intensif dan efektif.
f. Prinsip Persesuaian dengan Perkembangan Jasmani dan Rohani
Maksud dari prinsip ini adalah agar proses pendidikan Kepramukaan dapat mengenai sasaran dengan tepat pada tiap-tiap golongan umur Pramuka. Untuk itulah maka, Pramuka digolongkan, berdasarkan usia:
1. Siaga : anak usia 7-10 tahun. Anak seumur ini pikirannya masih terpusat kepada induk semangnya. Maka cara mendidiknya pun harus memakai cara keluarga. Penuh kasih sayang, gembira ria, kelincahan dan sebagainya. Hal ini bisa dilihat dari bentuk barisan upacara pembukaan latihan, yang menggambarkan pendidikan mereka masih pematangan pendidikan keluarga.
2. Penggalang : anak umur 11-15 tahun. Anak umur ini sudah menginjak remaja, dan mulai mengenal masyarakat lingkungan. Cara mendidiknya tentu dengan cara yang dapat mengena pada masa perkembangan usia ini.
3. Penegak : pemuda umur 16-20 tahun. Pemuda seumur ini sudah dapat berfikir kritis, logis, dan realistis. Sudah mengerti corak kehidupan masyarakat. Anak pemuda usia ini sudah berani dan dapat mengambil tindakan sendiri.
4. Pandega : pemuda dewasa umur 21-25 tahun. Pemuda se-usia ini sudah harus terjun membina masyarakat, dan bergaul dalam kehidupan masyarakat luas.
g. Prinsip Kegiatan Menarik yang mengandung Pendidikan
Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan dalam Kepramukaan dibagi kepada tujuan jasmaniah yaitu untuk perkembangan tubuh, kesehatan dan sebagainya, dan tujuan rohaniah untuk perkembangan jiwa, watak dan kepribadian. Kegiatan menarik yang mengandung pendidikan ini dipilih dan diatur sedemikian rupa, sehingga mendorong peserta didik turut aktif mengikuti kegiatan, memecahkan masalah dan aktif mengembangkan jiwanya.
h. Prinsip Keprasahajaan Hidup
Keprasahajaan adalah prinsip pendidikan kepramukaan maka Pramuka harus belajar hidup sederhana dan wajar dengan cara pakaian seragam yang sama, susah bersama, senang bersama (senasib sepenangungan), menggunakan apa yang ada dengan wajar, hidup sederhana di alam terbuka, membina kerukunan dan gotong-royong dan latihan hidup sederhana dalam perkemahan.
i. Prinsip Swadaya
Prinsip Swadaya dalam Kepramukaan adalah : bahwa semua kegiatan harus dilaksanakan dengan usaha dan daya upaya sendiri (berdikari) untuk tidak menggantungkan diri pada orang lain. Dalam hal ini Pramuka harus belajar menghadapi masalah dengan baik dan demokratis, memecahkan persoalan dengan teliti, berusaha keras untuk mencapai keberhasilan, bertanya kepada yang lebih mengerti, bila tak mampu menghadapi masalah tersebut.\
Kesembilan PDMPK tersebut harus diterapkan secara keseluruhan, bila sebagian prinsip tersebut dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi Gerakan Kepramukaan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Prinsip keprasahajaan pramuka harus diterapkan dikehidupan sehari-hari yaitu hidup dengan sikap kesederhanan hidup, mampu menyesuaikan diri dengan lingkuingan sekitar, dan mampu menghadapi segala macam keadaan hidup. Selain itu pramuka juga memiliki prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang diterapkan dalam kegiatan pramuka untuk membina generasi muda melalui pendidikan kepramukaan .
3.1 Saran
Saran yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :
1. Terapkan prinsip keprasahajaan pramuka dalam kehidupan sehari-hari.
2. Diharapkan semua oraganisasi dapat menerapkan PDMPK secara keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/janji¬_gerakan_pramuka_indonesia
https://id.m.wikipedia.org/wiki/gerakan_kepaduan_dunia
http://yandatroop.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-makna-dasa-dharma-pramuka.html
Elly Rusda, 2007, gerakan Pramuka,Penerbit Raih Asa Sukses,Jakarta.
Ari Nur Utami, 2007, Lord Baden Powel Bapak Pandu Internasional, Menjadi Pramuka Yang Andal, Kamus Pramuka, Teknik Keperamukaan, Penerbit Raih Asa Sukses, Jakarta.
Comments
Post a Comment